top of page
Search
  • Writer's picturecarlozxoto

Mengenal Fungsi dan Cara Kerja Minyak Rem Motor


Minyak rem pada sebuah kendaraan sangat berperan penting untuk menghentikan laju kendaraan, termasuk untuk sebuah kendaraan beroda dua seperti motor. Akan tetapi keberadaan minyak rem sendiri kerap disepelekan oleh para pemilik kendaraan yang dominan lebih memperhatikan kondisi motor dan bahan bakar saja.


Padahal, minyak rem merupakan komponen terpenting untuk sefty riding. Tanpa minyak rem, motor tidak akan berfungsi secara normal, dan berdampak bisa membahayakan diri ketika berkendara. Kegunaan minyak rem diantaranya adalah untuk melumasi komponen cakram dan kampas untuk meredakan panas akibat gesekan kedua komponen.


Agar kalian dapat memperhatikan peran minyak rem dalam sebuah kendaraan bermotor, kalian dapat mengenal terlebih dahulu mengenai fungsi serta cara kerja minyak rem berikut ini.


Cara Kerja Minyak Rem Motor

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa tugas utama minyak rem untuk melumasi komponen penting pada sistem pengereman, yakni cakram dan kampas. Kedua komponen tersebut akan menghentikan laju kendaraan dan minyak rem akan membuat kedua komponen yang bergesekan tidak kering sekaligus tahan terhadap panas yang diakibatkan oleh gesekan. Kendaraan bermotor juga membutuhkan minyak rem sebagai penyalur tenaga hidrolik. Pasalnya minyak rem memiliki sifat seperti fluida (cairan) dalam sistem tertutup lainnya.


Cara Kerja Minyak Rem Motor

Setiap kendaraan, rem bekerja secara hidraulis. Silinder master mengaktifkan tenaga hidrolik untuk menghentikan laju roda, bisa dengan menekan karet tromol atau menjepit cakram. Tenaga hidrolik ini membutuhkan minyak rem. Selanjutnya, master silinder mengirim energi mekanis ke piston sehingga energi panas dari gesekan minyak rem bakal dihasilkan.


Maka dari itu sebaiknya kalian harus dapat memilih minyak rem yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan yang kalian miliki, khususnya untuk sepeda motor. Pemilik kendaraan juga sebaiknya rutin mengganti minyak rem supaya performa pengereman bisa terjaga dengan maksimal. Penggantian yang rutin bisa mengurangi dampak korosi dan rusaknya cat. Dampak positif melakukan penggantian minyak rem secara rutin. Secara otomatis akan membuang air dan kotoran dari sistem pengereman.


Kandungan

Bahan dasar minyak rem adalah Poly Glycol, Glycol Ether, dan Additive. Poly Glycol merupakan cairan dengan tingkat kekentalan yang tinggi dan berfungsi sebagai pelumas. Poly Glycol juga bisa mengurangi pengaruh terhadap karet. Poly Glycol merupakan bahan anti beku yang juga digunakan pada radiator coolant (ethylene glicol).


Bahan ini termasuk bahan beracun, dan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk alam mengurainya. Kemudian Glycol Ether akan mengontrol kekentalan, titik didih, juga kestabilan karet. Serta Additive, bertugas untuk mencegah korosi dan oksidasi.


Klarifikasi Minyak Rem

Minyak rem secara klasifikasi terbagi menjadi empat jenis: DOT-3, 4, 5.1, dan 5. DOT memiliki arti Departement of Transportation. Semakin tinggi angka DOT, maka bisa dipastikan semakin tinggi juga titik didih sebuah minyak rem. Setiap minyak rem mengandung Poly Glycol Ether yang hydroscopik, artinya memiliki sifat menyerap air.


Jika tercampur air, minyak rem tetap berwujud sama, sekalipun sifatnya berubah. Poly Glychol hanya memiliki kemampuan setengah silikon dalam menerima tekanan. Untuk penggunaan minyak rem pada kendaraan motor menggunakan jenis DOT-3,Dot-4, Dot-5.1 untuk mobil model lama, dan DOT-5 untuk kendaraan militer.


DOT-3 merupakan minyak rem konvensional yang digunakan secara luas untuk sepeda motor. Jenis minyak rem ini tidak mahal dan lebih mudah didapatkan. Cara kerja minyak rem DOT-3 memiliki keunggulan dan kekurangan, seperti dapat merusak karet alami, dapat merusak cat, dapat menyerap cat (hidroskopik). Sebaiknya gunakan dalam jangka waktu 1 minggu setelah dibuka. Karena minyak rem tipe ini dapat menyerap air dengan mudah, dapat menimbulkan korosi/karat.

5 views0 comments
Post: Blog2_Post
bottom of page